Berikutini adalah beberapa pertanyaan untuk calon pemimpin organisasi yang wajib kamu ketahui. A. Pertanyaan Tentang Kepribadian Calon Ketua Organisasi Apa sifat yang tidak kamu sukai dari dirimu dan dari orang lain? Apa sifat yang kamu sukai dari dirimu dan orang lain? Apa kelebihan yang kamu miliki dalam aspek kepemimpinan?
9keu6l. Organisasi mulai dari OSIS, organisasi kemahasiswaan, hingga organisasi pemerintahan memerlukan adanya ketua organisasi yang tidak hanya pintar dan bijak, namun memiliki kualitas yang menonjol dan paling bagus. Organisasi merupakan sebuah wadah untuk berkumpulnya orang-orang dengan tujuan dan pemahaman yang sama. Dalam setiap organisasi tentu diperlukan adanya ketua atau pemimpin organisasi. Selain adanya kerja sama antar tim, kesuksesan suatu organisasi juga ditentukan dari kualitas ketua organisasi menjadi ketua organisasi tentu harus melewati atau menjawab beberapa pertanyaan. Beberapa pertanyaan ada yang dianggap sulit dan hanya dapat dijawab oleh orang-orang yang memang memiliki kualitas tinggi. Tidak hanya dapat menjawab pertanyaan dengan jawaban yang berkesan, para calon pemimpin ketua organisasi populer juga harus memiliki pandangan dan perspektif yang luas tentang suatu permasalahan yang sederhana maupun permasalahan yang sulit. Daftar Pertanyaan Sulit untuk Calon Ketua Organisasi Di bawah ini akan kami ulas beberapa pertanyaan yang dianggap sebagai pertanyaan sulit untuk calon ketua organisasi yang biasanya diajukan dalam sesi tanya jawab menuju pemilihan ketua organisasi. 1. Apa motivasi anda hingga ingin menjadi seorang ketua organisasi? Pertanyaan ini umum diajukan dalam berbagai keperluan, mulai dari wawancara hingga pemilihan calon ketua organisasi. Jawaban untuk pertanyaan ini sebaiknya dilakukan dengan jawaban yang lebih spesifik dan tidak klise agar mengesankan anda seorang pemikir yang cerdas. 2. Model kepemimpinan apa yang akan Anda pilih dalam memimpin organisasi ini? Bila ada pertanyaan seperti ini, maka sebaiknya Anda menjawab tentang penerapan model kepemimpinan yang demokratis apabila kelak anda terpilih menjadi ketua organisasi tersebut. Model kepemimpinan demokratis akan mengesankan anda sebagai pemimpin yang akan menerima suara dan masukan dari anggotanya hingga tidak terkesan paling berkuasa. 3. Apa kompetensi yang harus dimiliki seorang ketua organisasi? Dalam menjawab pertanyaan apa kompetensi yang harus dimiliki seorang ketua organisasi, maka anda harus melihat dan memahami terlebih dahulu tujuan organisasi tersebut didirikan. Hal yang harus anda sampaikan dalam menjawab pertanyaan ini adalah menonjolkan kepada para anggota bahwa anda dapat mendedikasikan seluruh waktu dan kemampuan anda untuk mengurus organisasi tersebut hingga mencapai kesuksesan dan tujuan bersama. 4. Bagaimana sikap anda apabila kebijakan yang anda buat ditentang oleh anggota organisasi? Pertanyaan ini merupakan salah-satu pertanyaan sulit untuk calon ketua organisasi. Untuk menghindari anda dicap sebagai ketua organisasi yang anti kritik dan otoriter, maka jawaban untuk pertanyaan ini adalah dengan optimis Anda akan membuka forum diskusi untuk mencapai mufakat yang lebih baik dan disepakati oleh semua pihak. 5. Apakah anda siap menjadi ketua organisasi tanpa dibayar? Untuk menjadi ketua organisasi, sepertinya Anda tidak dapat menghindar dari pertanyaan ini mengingat memang kepentingan uang merupakan kepentingan yang krusial. Akan tetapi, dalam pemilihan ketua suatu organisasi, biasanya menghindari sifat pemimpin yang materialistis dan memiliki tujuan untuk memperkaya diri sendiri. Jadi Jawablah pertanyaan ini sebijak mungkin agar mengesankan bahwa anda tidak mengincar uang ketika sudah menjadi ketua organisasi tersebut.
Apa yang dimaksud dengan tiga istilah di atas? Semangat kerja adalah sebuah dorongan keinginan dan kesungguhan yang dimiliki oleh seseorang dalam mengerjakan pekerjaannya dengan sungguh-sungguh dan sikap yang disiplin demi mencapai prestasi kerja yang maksimal sesuai dengan yang ditargetkan. Hampir sama dengan moral, moral adalah suasana batiniah yang dimiliki seseorang dan mempengaruhi perilaku individu tersebut dalam berperilaku di dalam organisasi. Bagaimana dengan moral kerja? Moral kerja adalah dorongan semangat yang dimiliki individu untuk berpartisipasi secara maksimal di dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Selain itu, budaya kerja adalah pandangan hidup yang berisi nilai-nilai dan tujuan untuk mengubah sikap dan perilaku individu sebagai Sumber Daya Manusia agar dapat meningkatkan produktivitas kerja dalam menghadapi berbagai tantangan kerja di masa depan. Moral kerja yang tinggi akan mempengaruhi semangat kerja yang dimiliki seseorang, dan kondisi ini juga akan berkontribusi untuk membentuk budaya perusahaan yang semakin baik dari waktu ke waktu. Di dalam dunia bisnis dan kerja, memiliki fokus yang tinggi terhadap hasil atau target yang diinginkan memang sangat diperlukan. Namun, tidak ada salahnya bagi kita untuk mempertanyakan banyak hal yang berkaitan dengan tujuan perusahaan, visi dan misi yang berlaku. Kita sering lupa bahwa rasa ingin tahu yang tinggi justru akan semakin membawa kita kepada kinerja yang lebih baik. Pernah dengar pepatah, “Tak Kenal, maka Tak Sayang”. Sama halnya dengan kontribusi yang diberikan pada suatu perusahaan. Jika kita hanya fokus pada tujuan tanpa mengetahuinya lebih dalam, maka semangat kerja yang dimiliki akan sangat minimal. Dengan mengajukan pertanyaan, ini akan membuat kita lebih berani dalam meminta umpan balik dari para karyawan unggul, rekan kerja, mendorong lahirnya inovasi baru, dan membantu setiap karyawan untuk mendapatkan kejelasan dalam tujuan perusahaan dan meningkatkan kinerja mereka lebih baik lagi. Selain itu, mengajukan pertanyaan juga bisa membantu kita untuk melihat apa yang kita anggap “benar” dan “salah”, sehingga ketika mengajukan pertanyaan kita akan lebih tersadar bahwa seringkali apa yang kita anggap sebuah “kebenaran” adalah kepercayaan subjektif semata yang mungkin perlu diubah. Selain itu, mengajukan pertanyaan juga akan membuat seseorang merasa lebih dihargai, didengar, dipenuhi dan diakui oleh orang-orang disekitarnya, sehingga ini akan membangun budaya kerja yang baik. Menurut website huffpost dot com, ada 15 pertanyaan penting yang dapat diajukan oleh atasan untuk meningkatkan semangat kerja, moral dan budaya kerja para karyawannya di dalam organisasi atau perusahaan. Berikut adalah penjelasannya lebih rinci. Seperti yang sudah dibahas pada awal artikel ini bahwa seseorang dengan moral kerja yang tinggi akan menghasilkan semangat kerja yang tinggi juga. Oleh karena itu, kedua hal ini memang sangat perlu ditingkatkan. Beberapa pertanyaan yang bisa diajukan adalah sebagai berikut ini Pertanyaan pertama yang bisa diajukan kepada karyawan adalah menanyakan hal apa yang dapat membuatnya terinspirasi untuk bisa mendapatkan kesuksesan setiap harinya. Tidak dapat disangkal bahwa kita semua PASTI akan menghadapi tantangan kerja atau mengalami hari yang sangat buruk di kantor. Namun, pertanyaan ini akan menyadarkan karyawan bahwa dirinya bisa mencari sosok idola, mencari tahu pengalaman atau ungkapan motivasi yang dapat mendorong mereka untuk tetap meraih kesuksesan setiap harinya. Melalui pertanyaan ini, pimpinan akan membantu karyawannya dalam berfokus kepada hal-hal penting yang sangat berarti untuk mereka. Ketika karyawan sudah semakin paham dengan apa yang mereka yakini sangat penting, maka ini akan meningkatkan motivasi karyawan. Para pimpinan juga sangat penting untuk mengetahui, apakah karyawan mereka merasa bahagia atau tidak selama bekerja di dalam perusahaan tersebut. Para karyawan yang merasa berbahagia pastinya akan memberikan solusi dan kinerja yang terbaik. Tetapi, kita juga perlu tahu tentang seberapa bahagiakah para karyawan? Skala kebahagiaan yang tinggi berpengaruh pada kepuasan karyawan dalam bekerja di kantor dan kepuasan yang tinggi akan membangun budaya kerja yang tinggi di dalam perusahaan. Ketiga pertanyaan di atas akan membantu meningkatkan semangat kerja dan moral kerja yang dimiliki oleh para karyawan. Nah untuk lebih mengetahui lebih jelas apakah karyawan kita berbahagia di kantor atau tidak, dua pertanyaan di bawah ini bisa membantu kita untuk mengetahuinya. Pertanyaan ini sangat cocok untuk diajukan ketika minggu-minggu yang berat telah dilalui oleh karyawan kita di kantor. Coba tanyakan pertanyaan ini kepada mereka, jika jawabannya “tidak pernah”, ini menandakan bahwa karyawan kita merasa kurang bahagia di tempat kerja. Jika memang begitu, sekarang lah saatnya bagi pimpinan untuk menciptakan kebahagiaan di dalam tempat kerja. Jika jawaban karyawan masih kaku dari pertanyaan ini, maka kita bisa mengambil kesimpulan bahwa karyawan memang merasa sangat tegang dan terlalu serius di tempat kerja, sehingga kita perlu bersikap lebih cair dalam menciptakan suasana kantor yang menyenangkan. Berbahagia dan bersenda gurau bukan berarti tidak serius dalam pekerjaan kok. Pimpinan perlu ingat bahwa karyawan tetaplah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan orang lain, mereka bukanlah robot. Baru-baru ini, Merriam-Webster menyampaikan bahwa kata “Budaya” menjadi kata yang paling terbaik dan paling terkenal di tahun ini. Melalui kata “budaya”, rekan-rekan pembaca akan tahu betapa pentingnya hal itu bagi bisnis Anda semua. Membangun budaya kerja yang kuat bisa dimulai semenjak kita menyeleksi para kandidat baru di awal wawancara. Cobalah untuk menanyakan pertanyaan ini kepada mereka dan pilihlah jawaban kandidat yang paling mendekati dengan budaya kerja yang memang diinginkan di dalam perusahaan kita. Ini adalah pertanyaan yang sangat cerdas untuk mendapatkan karyawan yang kita inginkan. Memberikan pertanyaan ini kepada karyawan atau kandidat akan memudahkan mereka untuk terus berpikir dan berfokus pada hal-hal penting yang akan atau sedang mereka perbaiki atau tingkatkan? Seperti yang kita ketahui bahwa nilai-nilai perusahaan adalah kompas yang mengarahkan karyawan untuk menjadi seorang yang otonom dan tetap menjaga nilai-nilai yang ada. Dari semua nilai-nilai perusahaan yang ada, pasti ada satu, dua atau mungkin tiga nilai yang paling ingin dikuasai oleh karyawan tersebut. Mereka merasa bahwa nilai-nilai tersebut sangat mencerminkan dirinya. Tugas pemimpin dalam hal ini adalah mendukungnya dan terus memperkenalkan nilai-nilai penting yang lain, agar budaya kerja semakin meningkat dengan baik. Berfokus pada masa depan memang sangatlah bagus, namun kita juga perlu mengingatkan para karyawan bahwa memberikan fokus di masa kini juga sangat penting. Jika kita tidak berfokus untuk masa sekarang, maka sulit untuk memiliki masa depan yang baik. Melalui pertanyaan ini, kita akan membentuk budaya kerja yang tetap fokus pada masa sekarang. Seringkali karyawan mengalami keterlambatan dalam bekerja atau merasa frustasi karena mereka mengalami beberapa kendala yang tidak berani untuk disampaikan kepada pemimpinnya. Dengan mengajukan pertanyaan ini, pemimpin akan tahu apa saja yang membuat karyawannya terkendala dan terhambat dalam pekerjaan. Dalam budaya kerja yang baik, setiap karyawan harus tau dan paham tentang apa yang sebenarnya sedang mereka lakukan, apa tujuan mereka dan mengapa mereka harus melaksanakan semua itu? Pesan yang jelas akan membuat karyawan lebih termotivasi, bersemangat dalam kerja dan menciptakan budaya kerja yang baik. Coba lakukan kegiatan refleksi sebelum hari Jumat berakhir bersama para karyawan, apakah ada dari kinerja yang mereka berikan di dalam minggu tersebut yang dapat diperbaiki menjadi lebih baik untuk kedepannya? Dengan melakukan refleksi secara bersama-sama seperti ini, karyawan akan termotivasi untuk memberikan kinerja yang lebih baik dari sebelumnya. Kita mungkin akan menghadapi sedikit kesulitan dalam menghadapi karyawan yang introvert karena tipe karyawan yang seperti ini akan sangat pendiam dan pemalu untuk menyampaikan aspirasi atau ide-ide yang mereka miliki. Tiga pertanyaan di bawah ini dapat membantu rekan-rekan pembaca untuk berinteraksi dengan karyawan introvert agar dapat membantu mereka lebih bersemangat dalam bekerja dan meningkatkan budaya kerja di kantor. Karyawan introvert biasanya cenderung memerlukan waktu yang lebih lama untuk memikirkan ide-ide cemerlang dan matang. Apalagi biasanya mereka sering didahului oleh para karyawan ekstrovert dalam menyampaikan aspirasi. Ini terjadi karena mereka memerlukan ketenangan untuk berpikir. Pertanyaan ini akan membantu karyawan introvert untuk menyampaikan aspirasi atau pendapat yang belum sempat terucapkan. Sehingga, mereka akan merasa dihargai dan diakui kehadirannya. Dengan begitu, mereka akan lebih bersemangat dalam bekerja dan budaya kerja yang baik akan terus tercipta di dalam kantor. Dalam kerja, pastinya banyak orang-orang yang sangat menginspirasi di dalamnya. Ketika karyawan introvert mengagumi atasan atau rekan kerja yang membuat mereka terdorong untuk memberikan prestasi lebih, mereka mungkin tidak akan menyampaikannya secara langsung. Pertanyaan ini akan membantu mereka untuk menyampaikannya dan membuka peluang bagi mereka untuk bisa berdiskusi dan meminum kopi bersama orang-orang yang dapat memotivasi mereka. Seringkali karyawan introvert suka memendam perasaan kesal atau kekhawatiran yang mereka rasakan. Ini adalah pertanyaan yang tepat untuk disampaikan kepada karyawan introvert agar mereka merasa bahwa pemimpinnya sangat memperhatikan perkembangan mereka selama di tempat kerja. Itulah 15 pertanyaan yang bisa disampaikan kepada karyawan untuk meningkatkan semangat kerja, moral dan budaya kerja yang mereka miliki. Yuk, kita mulai terapkan dari sekarang. Selamat mencoba ya, rekan-rekan Career Advice.
Silvia ChandraCareers CommentatorSalah satu kegiatan positif yang bisa dilakukan oleh mahasiswa ketika berkuliah salah satunya ialah dengan mengikuti kegiatan organisasi di kampus. Selain kamu akan berkesempatan memiliki banyak teman, dengan mengikuti organisasi kamu sudah bisa meningkatkan keterampilan dan juga memperbanyak pengalaman yang bisa berguna saat kamu akan melamar kerja sebelum kamu tergabung dalam organisasi tentunya akan ada proses seleksi yang akan dilakukan oleh para senior. Berikut ini adalah contoh pertanyaan wawancara organisasi kampus yang bisa kamu ketahui 1. Perkenalkan Dirimu Pertanyaan ini biasanya ditanyakan pada saat pertama kali kamu diwawancarai. Mulailah dengan kalimat sapaan, perkenalan diri singkat, dan jika memungkinkan kamu bisa memberikan penjelasan singkat mengenai aktivitas atau kesibukanmu saat ini, ya!Jangan lupa untuk memberikan senyuman ramah dengan kontak mata memperhatikan pewawancara, gestur yang tegap, dan menggunakan nada suara yang normal intonasi yang tidak terlalu tinggi atau rendah. 2. Alasan Bergabung dalam Organisasi Mirip seperti proses wawancara kerja, sebelum melakukan wawancara perekrutan di suatu organisasi kamu perlu mencari tahu dulu tentang organisasi tersebut seperti visi dan misi kamu sudah mengetahuinya, kamu bisa menghubungkan atau menyamakan tujuan dari organisasi tersebut dengan tujuan kamu sendiri. Dengan begitu, kamu sudah bisa memberikan nilai plus tersendiri karena terlihat niat untuk bergabung dalam organisasi tersebut. Baca juga Apa itu UKM dalam Perkuliahan? Simak Pengertian, Manfaat, dan Jenisnya 3. Jelaskan Kelebihan dan Kekuranganmu Salah satu contoh pertanyaan wawancara organisasi kampus ialah menjelaskan kelebihan dan kekurangan diri. Pada umumnya, kelebihan diri merupakan kelebihan yang secara langsung dapat kamu implementasikan ketika nanti kamu sudah bergabung dalam organisasi. Sedangkan kekurangan diri bisa kamu jelaskan dengan jujur namun menyertakan usaha yang akan kamu lakukan untuk mengatasi kekurangan/kelemahan tersebut. Persiapkan jawaban dari pertanyaan tersebut secara jujur, ya! Usahakan tidak kelihatan sombong maupun terlalu merendahkan diri. Kalau kesan diri kamu sudah terbangun, pihak pewawancara dan kamu pun akan merasa lebih nyaman selama menjalani proses wawancara. 4. Apa yang Kamu Ketahui Tentang Organisasi Ini? Pertanyaan wawancara organisasi kampus selanjutnya adalah pihak pewawancara tentunya akan menanyakan hal ini. Menunjukkan tekad dan niat yang besar kamu untuk bergabung bersama organisasi kampus itu cukup penting, loh! Oleh karena itu, kamu wajib mengetahui dan mempelajari hal-hal mendasar tentang organisasi yang akan diikuti. Misalnya dari visi dan misi, struktur kepengurusan, divisi yang tersedia, ruangan tempat mereka beroperasi, logo, dan lain sebagainya. 5. Jelaskan Jobdesc Bagian yang Dipilih Jobdesc adalah petunjuk dan gambaran jelas mengenai pekerjaan yang akan kamu lakukan. Jika kamu ingin bergabung dalam organisasi kampus, tentu saja kamu harus mengetahui hal ini. Untuk menjawab jenis contoh pertanyaan wawancara organisasi kampus ini, jabarkan apa saja jobdesc nya secara lengkap memakai kata-katamu sendiri. Jelaskan juga minat dan passion kamu sesuai job description divisi yang dilamar. Hal ini bertujuan agar pewawancara melihat kamu adalah sosok yang tepat untuk bergabung ke divisi tersebut. 6. Kenapa Kami Harus Memilih Kamu Ketika kamu ditanya pertanyaan seperti ini, itu artinya pewawancara sedang memberikan kesempatan bagi kamu untuk menunjukkan kemampuan dan mempromosikan dirimu. Ketika menjawab jenis contoh pertanyaan wawancara organisasi kampus ini kamu bisa menjawabnya dengan menjelaskan skills dan juga pengalaman organisasi yang menurutmu paling relevan dan akan memberikan benefit kepada organisasi. Misalnya kamu diwawancarai pada divisi acara, maka jelaskan skills dan pengalamanmu yang berhubungan dengan itu seperti pengalaman menjalankan acara, menjadi MC di suatu kegiatan, dan lain sebagainya. Baca juga 10 Manfaat Ikut Organisasi Kampus Bagi Mahasiswa 7. Apakah Kamu Bisa Bekerja dalam Tim Dalam suatu organisasi mana pun, kerjasama tim merupakan kunci sebuah kesuksesan dalam organisasi. Oleh karena itu, untuk menjawab contoh pertanyaan wawancara organisasi kampus ini kamu perlu menjelaskan juga alasan mengapa kamu bisa bekerja dalam tim. Misalnya kamu menjelaskan bahwa kamu menyukai bekerja dalam tim karena kamu bisa mendengarkan pemikiran atau ide-ide orang lain dan kamu juga bisa menentukan kira-kira ide mana yang paling cocok untuk diterapkan. Selain itu, dengan bekerja dalam tim kamu akan merasa bahwa pekerjaan yang dijalankan tidak akan terlalu berat karena bisa dikerjakan bersama-sama. 8. Memberi Nilai untuk Diri Sendiri Merupakan salah satu contoh pertanyaan wawancara organisasi kampus yang cukup sulit, karena pihak pewawancara akan menyuruhmu untuk memberi nilai pada diri sendiri dari skala 1-10 sebagai alasan mereka untuk menerima kamu, contoh pertanyaan wawancara organisasi kampus ini bisa membuatmu kebingungan untuk menjawab jenis pertanyaan tricky ini! Jika kamu memberikan nilai kurang dari 10, tentunya pewawancara akan mempertanyakan kepercayaan diri kamu. Sedangkan jika memberikan nilai 10, mereka juga akan mempertanyakan apakah kamu yakin bisa menjalankan tugas dengan baik? Lalu, berapa sih nilai yang tepat untuk menjawabnya? Sebut saja angka kurang dari 10. Mengapa? Kamu bisa mengatakan bahwa setiap manusia memiliki kekurangannya masing-masing sehingga melalui organisasi, kamu bisa mengembangkan diri agar bernilai 10. Dengan begitu, kamu sudah bisa nih membuat pewawancara terkesan dneganmu! 9. Bagaimana Kamu Mengatur Waktu Jika kamu sedang mengikuti organisasi atau kepanitiaan lain, pewawancara akan bertanya bagaimana cara pembagian waktu agar semua kesibukanmu tidak menghambat jalannya organisasi dan juga menanyakan mengenai skala prioritasmu. Pada pertanyaan ini juga tak jarang pewawancara akan bertanya seperti “Jika harus menghadiri rapat pada organisasi atau kepanitiaan lainnya dan bersamaan dengan rapat organisasi ini, bagaimana cara kamu mengatasinya?” Caranya kamu bisa menjawabnya dengan memberikan penjelasan bahwa kamu akan membedakan rapat atau acara yang lebih penting atau mendesak. Kemudian kamu juga bisa mengikuti rapat selama beberapa menit, lalu beralih ke rapat kedua sampai selesai dan tak lupa untuk meminta izin terlebih dahulu dengan pengurus yang bersangkutan. Baca juga 10 Tips Magang Sambil Kuliah Biar Produktif 10. Memberi Waktu untuk Kamu Bertanya Saat sudah di akhir sesi wawancara, pewawancara sering menawarkan kamu untuk bertanya pada mereka, misalnya seputar organisasi kampus, job description, mengenai divisi, atau acara mendatang yang akan dilaksanakan oleh organisasi tersebut. Cara ini dilakukan karena pewawancara juga tidak hanya ingin mengenalmu, tetapi kamu juga diharapkan untuk mengenal organisasi mereka secara lebih mendalam. Oleh karena itu, usahakan kamu memberikan pertanyaan yang relevan. Hindari tidak memberikan pertanyaan sama sekali karena akan terlihat kamu tidak ingin serius untuk bergabung dalam organisasi tersebut. Nah, itu dia 10 contoh pertanyaan wawancara organisasi kampus yang bisa menjadi bahan referensimu untuk mempersiapkan sesi wawancara pada organisasi yang kamu minati. Jangan lupa untuk cek lowongan internship atau magang untuk mahasiswa melalui tautan di bawah ini ya!